Selamat Datang di Hikayat Atah Roy. Senyum Adalah Keikhlasan yang Tak Terucap

Minggu, 18 September 2011

Celana Di Pintu WC


Jangan bertanya tentang negeri ini kepadaku

Sebab celana di pintu wc itu, telah lama tergantung tak bertuan

Setahun yang lalu, sang pemilik celana menghayal membangun istana

Memimpikan anak-anak memetik kedamaian di taman kasih sayang

Terbang dengan sayap senyum dan menyemai mimpi

Tapi badai menyapanya “kau terlalu ikhlas untuk berkhayal”

Celana di wc itu, telah lama kehilangan tuannya

Mengembara di bilik pembuangan ini, menyesatkannya tentang negeri

Satu per satu kepercayaan berjatuhan bersamaan kotorannya

Tiada yang tersisa, kecuali bau yang semakin menyengat penciuman

“Kau makan segala kotoran, kan menjadi kotoran juga”

Celana di pintu wc itu adalah bukti, kau kehilangan negeri

Kau juga kehilangan keberanian menatap kepura-puraan

Semua peristiwa menjadi pisau, menusuk naluri

Membenam hati ke ceruk sunyi

Lakon ini, semakin mengarah kepada tragedi

“Segala kehendak adalah pemaksaan dari kekuasaan”

Di pintu wc, celana tak bertuan itu ingin berkisah

“Mungkin tempat yang paling bersih berkhayal tentang kebenaran adalah jamban”

2 komentar: