Selamat Datang di Hikayat Atah Roy. Senyum Adalah Keikhlasan yang Tak Terucap

Kamis, 28 April 2011

Puisi Atah Roy Kepada Leman Lengkung

Man, jangan pernah kau panjat pokok hari!

Jangan, aku tak ingin petir pecah ke telingamu

Siapa yang akan mendengar sumpah serapahku?

Kau pelita dalam gelap yang mengelayut di pundakku


Man, perahu yang kau tambat di pelabuhan itu, kini hampir tembuk dimakan gelombang

Cepat berlayar, jangan kau tunggu aku melempar sauh marahku

Tinggalkanlah segala dendammu di tebing yang semakin meranggas

Lawan itu arus, kau harus jadi lanun di hatimu sendiri

Punggah segala cahaya sebelum meredup


Man, jangan kau tatap mataku dengan air mata

Terbanglah dengan sayap api yang baru aku beli

Mahal harganya, tapi kerelaan adalah busur cinta

Aku tak akan pernah menyesal demi pengorbanan


Man, sungai tempat kau menyemai mimpi

Telah menyempit tersebab kita terlena

Musim bermusim seperti pisau mengiris pelipis

Kebutaan juga menutup mata kita


Man, kemarau ini tidaka akan pernah berhenti

Tanah kita merekah

Aku ingin kau jadi hujan sekaligus badai

Agar mereka tahu, kau anak melayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar